Berakhir sdh perjalanan Merana di solo. Suatu perjalanan yang penuh drama, sandiwara dan pura-pura. Suasana yg penuh dengan senyum palsu, canda palsu, tawa palsu dan beragam kepalsuan lainnya. Sayangnya segala kepalsuan drama yang ada tak mau ditinggalkan begitu saja. Mereka melekat erat dan sulit dipisahkan. Merana sangat sadar selama mereka melekat pada tempatnya dan porsinya segala drama kepalsuan itu menjadi sangat berguna untuk menjaga suasana agar tetap selaras walaupun udang tetap sembunyi dibelakang batu, namun siapa peduli karena udangnya suatu saat pasti akan mati juga
No comments:
Post a Comment