Cari

Monday, July 23, 2012

SETORAN


Freeport Setor Royalti Rp 17 Triliun ke Pemerintah RI

ow..ow....PT Freeport Indonesia (Freeport) mengklaim membayarkan royalti dan dividen kepada pemerintah sebesar US$ 2 miliar (Rp 8500/dolar) atau kurang lebih Rp 17 triliun hingga triwulan III-2011. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut menganggap setoran itu tertinggi dibanding tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Director Executive Vice president and Chief Administration Officer Freeport Sinta Sirait dalam jumpa pers di kantornya, Kuningan, Jakarta, Selasa (1/11/2011).

“Di Kuartal ketiga, kita sudah menyetor US$ 2 miliar sampai September 2011. Kalau dirupiahkan ini lebih besar daripada tahun lalu yang mencapai Rp 19 triliun,” ungkapnya.

Sinta mengatakan untuk pembayaran royalti, perusahaan tambang yang beroperasi di Timika, Tembagapura provinsi Papua tersebut selalu membayar royalti berdasarkan ketentuan kontrak karya yang berlaku.

“Untuk royalti, sampai saat ini, sejak taun 1986 Freeport membayar royalti atas tembaga 3,5% dari penjualan. Untuk emas sebesar 1% dari penjualan, dan untuk perak sebesar 1% atas pejualan,” jelasnya.

Dirinya mengaku, pihaknya mengklaim bahwa royalti ini sudah lengkap dibayarkan. Royalti ini secara dominan disumbang dari royalti atas penjualan tembaga yang mayoritas dihasilkan Freeport.

Terkait renegosiasi kontrak karya pertambangan yang dilakukan pemerintah, pihak Freeport masih enggan memberikan keterangan yang mendalam. Sinta menjelaskan, hingga saat ini Freeport masih terus bersikap terbuka untuk membahas masalah tersebut kepada pemerintah.

Sedangkan, terkait situasi dan kondisi saat ini sedang terjadi pemogokan kerja karyawan Freeport yang menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok kerja oleh Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia ini telah berdampak terhadap produksi dan pengapalan konsentrat. Ini menjadi alasan Freeport menetapkan status force majeure. Pengumuman kondisi force majeure itu berarti Freeport bisa menghindari denda biasanya karena gagal memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

Sekitar 8.000 dari total 23.000 pekerja Freeport telah melakukan pemogokan kerja selama lebih dari 1 bulan di tambang yang berlokasi di Papua. Mereka menuntut kenaikan gaji dan kondisi kerja yang lebih baik.

Produksi emas dan tembaga Freeport dari tambang Grasberg di Papua mengalami penurunan sepanjang kuartal III-2011. Produksi tembaga di Papua sepanjang kuartal III-2011 mencapai 233 juta pounds. Turun 34% dibanding periode yang sama di2010 yang mencapai 358 juta pounds. (detikfinance.com, 1/11/2011)

Wednesday, June 20, 2012

MENGENAL 7 METODE SUNAT/KHITAN (SIRKUMSISI)

Oleh : dr. Abu Hana
Untuk http://kaahil.wordpress.com
surgery2
Bismillah,
Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sunat” atau “supit”, merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap banyak masalah kesehatan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Penelitian lanjutan tentu akan semakin membuka mata lebar-lebar para praktisi kesehatan bahwa khitan juga sangat bermanfaat bagi kaum hawa.
“Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan,” jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.
Tidaklah mungkin dan mustahil jika Allah Ta’ala dan Rosul-Nya telah menuntunkan suatu syariat “Khitan” akan membahayakan bagi ummatnya. Justeru yang ada adalah hikmah dan faedah yang amat besar yang akan terungkap baik dalam waktu cepat atau lambat.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan, metode khitan pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan khitan, sehingga khitan menjadi proses yang  lebih aman dan lebih tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan khitan sehingga proses khitan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Cara seorang dokter dalam melakukan khitan sangat tergantung pada alat, kemampuan dokter dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam standar kompetensi dokter 2006 telah dinyatakan bahwa khitan merupakan kompetensi level 4 dimana seorang dokter harus mampu melakukan khitan secara mandiri dan merawat luka khitan sampai sembuh.
Berikut ini adalah penjelasan berbagai macam metode Khitan :
Pertama : METODE KLASIK & DORSUMSISI
Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat yang digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau/silet. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan kassa/verban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode yang lain. Cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan benar dan steril.
Metode Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai sampai saat ini. Di Sunda dikenal dengan sebutan sopak lodong, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.
sunat klasik

Kelebihannya peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu cukup singkat, sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa digunakan untuk bayi/anak dibawah 3 tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil. Kekurangannya risiko kepala (glan) terpotong / tersayat sangat tinggi, terutama jika sayatan dibawah klem koher, mukosa kadang lebih panjang sehingga membutuhkan pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis jika jepitan koher terlalu lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa dilakukan penjahitan. operasi.
Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL
Merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantra (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini. ( Baca : Cara Khitan Metode Standar).
sirkumsisi
Kelebihannya peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan benang yang jadi daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode ini cocok untuk semua kelompok umur, biayanya cukup terjangkau serta pilihan utama untuk pasien dengan kelainan fimosis. Kekurangannya membutuhkan keahlian khusus dari pengkhitan dan proses waktunya antara 15-20 menit.
Ketiga : METODE LONCENG
Pada metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, lalu menjadi nekrotik, mati dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.
sunat lonceng
Keempat : METODE KLAMP
Metode Klamp .,ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama, yakni kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan. Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q-Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp, Tara Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang paling banyak berkembang adalah Metode cincin (Tara Clamp) dan Smart Clamp.
Metode Cincin (Tara Clamp)
Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang  terbuat dari plastik dan untuk sekali pakai. Di Indonesia  Metode Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.
sunat cincin dr.sofin
sunat cincin
Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit. Kelebihan metoda ini adalah: – Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak memerlukan penjahitan dan perban,tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pasien,perdarahan minimal bahkan bisa tidak berdarah,tidak sakit setelah khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam dan celana panjang.
Metode Smart Clamp
smart klamp
Smart klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001 di Jerman dan penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri atas beberapa ukuran, mulai dari nomor 10, 13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat yang dipakai nomor 10, sedangkan orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan polikarbonat yang dikemas steril dan sekali pakai. Tentu saja lebih aman dan bebas dari penularan penyakit dan infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan sistem tertutup. Luka sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau mikroorganisme pengganggu.
smart klamp
Pada metode ini pasien akan diukur glandpenis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi anestesi lokal, secara hati-hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari perlengketan dengan gland penis. Batas kulit preputium yang akan dibuang ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp dimasukkan ke dalam preputium hingga batas corona gland penis. Lalu, klamp pengunci dimasukkan sesuai arah tabung dan diputar 90 derajat, hingga posisi smart klamp siap terkunci.
Setelah posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi saluran kencing tidak terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga terdengar bunyi “klik”. Sisi distal preputium dibuang menggunakan pisau bisturi. Kemudian luka dibersihkan dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp selesai.Setelah lima hari, smart klamp dilepas dokter atau perawat dengan teknik yang sangat mudah.
gomco
Gomco : Klamp ini  dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D. dan Aaron Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang di dalamnya untuk menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat sebuah sekrup berbentuk lingkaran yang berfungsi memberikan tekanan.
ismail clampIsmail Clamp : Ismail Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini sebenarnya hampir menyerupai alat klamp lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme penguncian dengan sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini sangat mudah tanpa harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk anak-anak
Q-Tan : Alat ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci mati (irreversible locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang kembali karena pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum diproduksi secara massal dan masih merupakan prototype. Saat ini masih diadakan riset yang mendalam sehingga alat ini layak untuk digunakan secara luas.
sunathroneSunathrone Clamp : Sunathrone adalah metode sunat dengan kaedah terkini yang ditemukan oleh Dr Mohammad Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia. Keistimewaan Sunathrone ini adalah kerana praktis dan proses penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali pakai ini akan tertanggal sendiri, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Setelah khitan dapat langsung memakai celana dan beraktifitas tanpa rasa sakit.
Ali’s Clamp : Alat ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain miring dengan pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis
Metode Kelima : METODE “LASER” ELEKTROKAUTERY
Metode ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”. Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan samasekali tidak menggunakan Laser akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan.sunat kauter
Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulup.
elektrokauter
Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan yang ringan serta cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil. Kekurangannya adalah menimbulkan bau yang menyengat seperti “sate” serta dapat menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan energi listrik (PLN) sebagai sumber daya dimana jika ada kebocoran (kerusakan) alat, dapat terjadi sengatan listrik yang berisiko bagi pasien maupun operator.
Untuk proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif karena tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan kebersihan individu yang disunat.
Keenam : METODE FLASHCUTTER
Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter langsung dapat hidup (tanpa PLN) karena didalamnya sudah terdapat energi dari rechargeable battery buatan Matshusita Jepang.
flashcutter
Flashcutter pertamakali diluncurkan di Indonesaia  tahun 2006 oleh Uniceff Corporation. Cara pemotongan pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah (digesek, diiris). Dalam hitungan detik preputium terpotong dengan sempurna, (tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar sangat minimal).
Ketujuh : METODE LASER CO2
Istilah yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode ini. Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut:
sunat CO2
Setelah disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.Setelah klem dilepas,kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan sempurna. Dalam waktu 10-15 menit, sunat selesai.
Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi cepat, perdarahan tidak ada/ sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah terapi minimal, aman dan hasil secara estetik lebih baik.. dan prosedur ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada umur agak dewasa karena rasa sakit, yang ditimbulkan oleh sunat cara operasi untuk orang sudah cukup berumur lebih parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan lukanya pun agak lama sembuhnya. Kelemahan dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar.
Apapun metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun demikian ada sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan :
  1. Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat mulia, Berdo’alah hanya kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan.
  2. Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan” para kyai/paranormal, agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk namun Anda diperbolehkan memilih waktu yang tepat sesuai  dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah anak, Bagaimanapun juga anak Anda butuh didampingi dan support dari orangtuanya ketika di khitan dan biarkan ia cuti sejenak dari sekolah/aktifitasnya agar mempercepat kesembuhan.
  3. Sebaiknya Anda datang ke dokter. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda sendiri. Kalau dengan teknik konvensional, semua dokter biasanya bisa mengerjakan.
  4. Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda memperoleh informasi yang benar dan dapat berbagi pengalaman.
  5. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat terjangkau. Metode elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar.
  6. Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada dokter penanggungjawab, sehingga jika ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi.
Semoga bermanfaat,
Alfaqiir Ilallaahi Ta’ala,
dr.Abu Hana

Sunday, April 22, 2012


Tips Merawat LCD TV

Berikut penjelasan cara merawat monitor LCD TV, semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya : ^..^

1. Perhatikan suhu dan kelembaban udara. Idealnya, suhu ruangan berada di kisaran 68-77 derajat. Menggunakan penyejuk udara merupakan solusi, tapi ingat, penggunaan sebuah produk elektronik secara berlebihan (non-stop) tetap akan meningkatkan suhu udara. Apalagi bila di dalam satu ruangan terdapat banyak produk yang semuanya bekerja tanpa henti.

2. Kebersihan ruangan tentu yang utama. Apalagi layar LCD sangat rentan terhadap debu dan cairan. Debu bisa menyebabkan perubahan pada warna. Lakukan perawatan serius terhadap produk ini, karena kesalahan kecil bisa menyebabkan tidak hanya penurunan kualitas warna tapi juga karatan, kegagalan pemakaian ataupun kerusakan elektrik. Anda bisa menggunakan screen protector untuk perlindungan ekstra.

3. Saat membersihkan layar monitor, gunakan kain lembut dan cairan khusus pembersih monitor. Matikan semua kontak listrik dan pastikan untuk tidak menyemprotkan cairan secara langsung ke monitor.

4. Hati-hati saat ingin memindahkan LCD ke tempat lain. Ingat, LCD terbuat dari kaca. Kelalaian seperti guncangan atau guratan kecil tidak hanya akan mengurangi kualitas gambar tapi bisa menyebabkan kerusakan menyeluruh.

5. Jangan membongkar LCD untuk alasan apapun, kecuali menyerahkannya kepada ahlinya. Anda juga harus menset monitor sesuai dengan petunjuk pemakaian dan jangan menyalakan monitor secara non-stop.

6. Jauhkan monitor dari benda-benda elektronik untuk menghindarkan gangguan maknetik yang bisa merusak tampilan layar. Sinar matahari langsung juga bisa mempersingkat usia monitor.

Google Policy Fellowship

Are you an Indonesian academic (lecturer, researcher or student) undergraduate (S1), postgraduate (S2) or doctoral (S3) who is passionate about the dynamic of Internet as a new media in Indonesia? If so, then it is you who we expect to apply as Indonesian Google Policy Fellow hosted by ICT Watch.
Indonesian Google Policy Fellowshipoffers an opportunity for academic in Indonesia to apply for fellow and doing research about Internet policy in Indonesia with freedom of expression and civic participatory as the main context. One selected candidate will conduct in full-time activities as a fellow at ICT Watch, with total duration of 10 (ten) weeks for 2 (two) terms.
Sponsored by Google, the policy fellow will be awarded a stipend of approx. IDR (Rp) 68 million (US$ 7,500).
-
Potential topics may be researched (but are certainly not limited to):
  • Freedom of Expression: Protecting freedom of expression from censorship, and championing the right of individuals to communicate, publish and obtain information based on net neutrality, online public participatory as well as citizen journalism.
  • Human Rights: Working to promote democratic values, pluralism, accessibility and human rights in the national online medium.
  • Internet Safety: Supporting in all activities pertaining to the Internet Sehatprogram such as online privacy and security, cyber bullying, cyber crime, etc
  • Open Government: Promoting the public’s right to know about information collected, disseminated and maintained by the government in order to increase accountability, transparency and public awareness.
  • ICT for Women & SME: Developing, promoting and supporting program and content to improve ICT skill for women and small-medium enterprise, so the can empower themselves
  • Drafting, creating and updating: website/online FAQs, white papers and any relevant content through some possible mediums / channels / resources for such issues above.
-
We are accepting applications for the position before May 15, 2012 only via emailgoogle.fellowship[at]ictwatch.com. All subject email must use format: “your latest education (S1/S2/S3) – name of the city you live in – topic of research“. Example: “S1 – Sumbawa – Internet Safety
Please to include the following documents (all must be written in English):
  • Research Proposal (PDF only, max 2 pages): contains background about the case, the problem to be studied, the design of process / activities to be taken, outputs and outcomes to be gained from these studies as well as the target of dissemination / distribution of the research result (hardcopy/softcopy and/or online/offline)
  • Curriculum Vitae (PDF only, max 2 pages)
  • Copy/scanned of the formal education certificate(s) start from undergraduate to the latest one (max total 250KB)
  • Proof of Experiences, such as:
  1. Short description about academic, professional, research and/or extracurricular experiences (PDF only, max 2 pages)
  2. Reference letters from 2-3 prominent and competent persons (PDF only, max 1 pages for each reference)
  3. Statement Letter of the availability for full-time and 10 (ten) weeks activity at ICT Watch during the fellowship period (PDF only, max 1 pages). Please check “information dates” bellow for preparing your schedule
  4. Copy/scanned of up to 3 the latest article(s) published at academic journal and / or at national printed media (newspaper or magazine), if any (max total 250KB).
-
Important Dates
  • April 20, 2012: Announcement of Indonesian Google Policy Fellowship Program will begin via web, Facebook, Twitter and mailing-list.
  • May 15, 2012: Fellowship application deadline, applications must be received by midnight GMT +7 (WIB). After that, the experts panel formed by ICT Watch will be shortlisting and inviting the best candidates to be interviewed by the panel.
  • June 15, 2012: Fellow applicants are notified of the final status of their applications via this webpage only!
  • July (Week I) 2012 – August (Week II) 2012: Term 1, fellow start his / her fellowship activities for 6 (six) weeks with ICT Watch at Jakarta. Start and end date to be determined by fellow and ICT Watch.
  • August (Week III) 2012 – January (Week II) 2013: Break session, fellow may conduct his / her origin daily activities including to return to the domicile of origin. Alternatively, fellow can used this moment to conduct in-depth research (field study, literature study, etc.) remotely. This session is also for mid-term evaluation by the panel.
  • January (Week III) 2013 – August (Week II) 2013: Term 2, fellow continue his / her activities for the next 4 (four) weeks with ICT Watch at Jakarta. Start and end date to be determined by fellow and ICT Watch.
  • August (Week IV) 2013: Fellow submit draft of final research report and the panel will evaluate it and give some necessary suggestions.
  • September 2013: Final research report will be delivered by fellow to ICT Watch
  • October 2013: Fellowship program report will be delivered by ICT Watch to Google
-
Thank you.
ICT Watch

Wednesday, April 11, 2012

SASTRA DAN PSIKOLOGI

Sastra dan Psikologi

Jika kita membicarkan kedua hal ini antara sastra dan psikologi amatlah berkaitan. dalam psikologi mereka menganalisa perilaku manusia langsung dari objeknya yaitu manusia. Sedangkan dalam sastra menganalisa karakter suatu cerita yang merupakan wujud representasi dari karakter manusia itu sendiri, meskipun perwujudan karakter tersebut dapat bersifat fiktif.

Psikologi, Seni, dan Sastra

Pemikir pertama yang berhasil membedah hubungan antara psikologi, seni, dan sastra adalah Freud. Dengan sangat cermat dia mempelajari riwayat hidup para seniman besar dan sastrawan besar, dan berusaha mencari hubungan signifikan riwayat hidup mereka dengan karya-karyanya. Dia berhasil membuktikan bahwa seni dan sastra, begitu juga mitologi, sangat erat kaitannya dengan psikologi.

Psikologi Personalitas

Abad ke-20 didominasi oleh tiga teori psikologi, yaitu psikologi analisa dengan tokoh-tokohnya Freud, Jung, dan Lacan; psikologi behaviorisme dengan tokoh-tokohnya B.F. Skinner dan John B. Watson; dan psikologi humanistik dengan tokohnya Abraham Maslow dan Carl Rogers. Psikoanalisa dipergunakan untuk orang-orang yang “tidak normal”, behaviorisme menunjukkan bahwa manusia selamanya dikondisikan oleh lingkungannya, sedangkan psikologi humanistik untuk “orang-orang normal” yang ingin mendapat pencapaian maksimal atau aktualisasi diri. Karena tiga psikologi itu pada hakikatnya mempertanyakan masalah jati diri, maka tig psikologi tersebut dinamakan psikologi personalitas.

Psikologi Behaviorisme

Dalam psikologi behaviorisme ditekankan bahwa segala sesuatu yang dapat dianggap sebagai ilmu pengetahuan harus dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, penelitian-penelitian psikologi behaviorisme selalu didasarkan pada pengamatan langsung dengan mempergunakan binatang.
Menurut psikologi behaviorisme, tindakan manusia selalu dikondisikan oleh lingkungannya karena perilaku manusia tidak lain merupakan tanggapan terhadap kondisi lingkungannya.

Ada tiga alasan mengapa pikologi masuk ke dalam kajian sastra, yaitu.

1. untuk mengetahui perilaku dan motivasi para tokoh dalam karya sastra. Langsung atau tidak, perilaku dan  motivasi pata tokoh dalam karya sastra tampak juga dalam kehidupan sehari-hari.

2. untuk mengetahui perilaku dan motivasi pengarang.

3. untuk mengetahui reaksi psikologis pembaca.

Psikoanalisa

Dalam psikologi, psikoanalisa digunakan untuk terapi penderita penyakit jwa. Sementara itu, dalam sastra psikoanalisa digunakan untuk menganalisis tokoh/pengarang/pembaca yang mengalami gangguan jiwa. Berbeda dengan psikoanalisa dalam psikologi, yaitu bersifat pengobatan, psikoanalisa dalam sastra digunaan untuk menganalisis karya sastra/sastrawan/pembaca tanpa mengandung unsur pengobatan secara langsung.

Jiwa manusia, menurut psikoanalisa, memiliki tiga komponen (model tripartit):

1. id, yaitu dorongan alamiah jiwa manusia untuk berpikir dan bertindak apa pun sesuai dengan kehendaknya sendiri, tanpa kendali, dan tanpa keinginan untuk membatasi diri. Sumber utama id terletak dalam pikiran kanak-kanak. Oleh karena itu, interpretasi id dapat dikembalikan ke masa kanak-kanak tokoh dalam karya sastra/sastrawan.

2. superego, yaitu perwujudan wewenang ayah dan masyarakat, wewenang untuk mengendalikan dan membatasi dengan keras keinginan-keinginan tanpa kendali dan tanpa pembatasan diri id.

3. ego, yaitu penyeimbang antara tuntutan-tuntutan pengendalian diri dan pembatasan dii milik superego, dan dorongan tanpa kendali dan tanpa batas milik id. Dalam kedudukannya sebagai penyeimbang, ego adalah kepanjangan kesadaran pikiran. Kesadaran inilah yang mengendalikan kata-kata, tindakan-tindakan, dan pikiran-pikiran seseorang dalam menghadapi masyarakat sebagai sebuah dunia di luar dunia dirinya sendiri.

Kegunaan interpretasi adalah melihat motivasi di balik ketiga komponen yang dari luar tampak satu, namun sebenarnya bukan satu. Karena itu, psiko analisa, khususnya dalam sastra, adalah metode intepretasi untuk menemukan motivasi yang tersembunyi dalam jiwa tokoh dalam karya sastra/pengarang yang muncul dalam perilaku tokoh. Penganalisis mencari kunci-kunci perilaku (kata-kata, pikiran, tindakan) dalam karya sastra untuk melihat motivasi apa sebenarnya yang berada di balik kunci-kunci itu.

(Budi Darma, Pengantar Teori Sastra, 2004, Jakarta: Pusat Bahasa Diknas)
http://rumahkepompong.multiply.com/journal/item/26/kode_NFD_Ringkasan_Pengantar_Teori_Sastra

Berbagai pendekatan sastra
Oleh: Mr Marjan

1. Pendekatan biografis

Wellek dan Warren dalam Theory of Literature menyatakan bahwa pendekatan biografis merupakan teori tertua dalam kajian sastra. Pendekatan ini terkait dengan latar belakang pengarang dan proses kreatif. Pendekatan biografi diarahkan sebagai representasi atau membaca teks sastra sebagai teks hidup pengarang. Pendekatan biografis ramai di Barat dalam pembicaraan sastra pada abad ke-19. Pendekatan ini lalu dianggap rentan dengan kelemahan dan kesalahan. Pada awal abad ke-20 teori ini jarang dipakai dala pembacaan dan penilaian teks sastra. Pelupaan atau penyingkiran ini justru memberi kemungkinan kejutan ketika ada yang mau memakai kembali dengan ramuan-ramuan tambahan atau pencanggihan tertentu. Kebutuhan terhadap keterangan utuh atau totalitas teks sastra dan pengarang bisa ditemukan dengan penedekatan biografi.

2. Pendekatan Psikologis

Psikoanalisis dalam sastra memiliki empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.Yang keempat adalah mempelajari dampak sastra pada pembaca. Namun, yang digunakan dalam psikoanalisis adalah yang ketiga karena sangat berkaitan dalam bidang sastra.

Asal usul dan penciptaan karya sastra dijadikan pegangan dalam penilaian karya sastra itu sendiri. Jadi psikoanalisis adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra.

3. Pendekatan Historis

(pendekatan sosiologis-historis menyaran kepada pendekatan yang menempatkan karya yang sebenarnya dalam hubungannya dengan peradaban yang menghasilkannya. Peradaban di sini dapat didefisikan sebagai sikap-sikap dan tindakan-tindakan kelompok masyarakat tertentu dan memperlihatkan bahwa sastra mewadahi sikap-sikap dan tindakan-tindakan mereka sebagai persolan pokoknya)” ( (Rohrberger dan Woods, 1971:9).

4. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis ini pengertiannya mencakup berbagai pendekatan , masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis tertentu, tetapi semua pendekatan itu menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial yang diciptakan oleh sastrawan sebagai angoota masyarakat.

5. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mendasarkan pada pencipta atau pengarang karya sastra

6. Pendekatan Mimetik

Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang mendasarkan pada hubungan karya sastra dengan universe (semesta) atau lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra itu

7. Pendekatan Pragmatis

Sudut Pandang Pragmatis pandangan terhadap karya sastra (seni) secara pragmatis ini menggeser doktrin “seni (hanya) untuk seni” . Dalam kaitan ini, Horace, misalnya, mengetengahkan tesis dan kontratesisnya terhadap karya seni. Menurut Horace, bahwa seni harus dulce et utile atau menghibur dan bermanfaat (Wellek & Warren, l977). Karya seni yang menghibur dan bermanfaat harus dilihat secara simultan, tidak secara terpisah antara satu dengan yang lainnya.

8. Pendekatan Objektif

Pendekatan obyektif adalah pendekatan yang mendasarkan pada suatu karya sastra. Dengan pendekatan obyektif ini penelaah melihat karya sastra sebagai produk manusia atau artifak. Karya sastra, dalam hal ini, merupakan suatu karya yang otonom, yang dipisahkan dari hal-hal di luar karya itu sendiri. Dengan demikian telaah karya sastra dengan pendekatan obyektif beranjak dari aspek-aspek atau unsur-unsur yang langsung membangun karya sastra.

Diposkan oleh Marjan Fariq di 22.28
http://marjanfariq.blogspot.com/2008/12/teori-sastra.html

Teori-Teori Sastra

Teori Psikoanalisis Sastra

Teori sastra psikoanalisis menganggap bahwa karya sastra sebagai symptom (gejala) dari pengarangnya. Dalam pasien histeria gejalanya muncul dalam bentuk gangguan-gangguan fisik, sedangkan dalam diri sastrawan gejalanya muncul dalam bentuk karya kreatif. Oleh karena itu, dengan anggapan semacam ini, tokoh-tokoh dalam sebuah novel, misalnya akan diperlakukan seperti manusia yang hidup di dalam lamunan si pengarang. Konflik-konflik kejiwaan yang dialami tokoh-tokoh itu dapat dipandang sebagai pencerminan atau representasi dari konflik kejiwaan pengarangnya sendiri. Akan tetapi harus diingat, bahwa pencerminan ini berlangsung secara tanpa disadari oleh si pengarang novel itu sendiri dan sering kali dalam bentuk yang sudah terdistorsi, seperti halnya yang terjadi dengan mimpi. Dengan kata lain, ketaksadaran pengarang bekerja melalui aktivitas penciptaan novelnya. Jadi, karya sastra sebenarnya merupakan pemenuhan secara tersembunyi atas hasrat pengarangnya yang terkekang (terepresi) dalam ketaksadaran.

Teori Sastra Struktural

Studi (kajian) sastra struktural tidak memperlakukan sebuah karya sastra tertentu sebagai objek kajiannya.

Yang menjadi objek kajiannya adalah sistem sastra, yaitu seperangkat konvensi yang abstrak dan umum yang mengatur hubungan berbagai unsur dalam teks sastra sehingga unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dalam keseluruhan yang utuh. Meskipun konvensi yang membentuk sistem sastra itu bersifat sosial dan ada dalam kesadaran masyarakat tertentu, namun studi sastra struktural beranggapan bahwa konvensi tersebut dapat dilacak dan dideskripsikan dari analisis struktur teks sastra itu sendiri secara otonom, terpisah dari pengarang ataupun realitas sosial. Analisis yang seksama dan menyeluruh terhadap relasi-relasi berbagai unsur yang membangun teks sastra dianggap akan menghasilkan suatu pengetahuan tentang sistem sastra.

Teori Sastra Feminis

Teori sastra feminisme melihat karya sastra sebagai cerminan realitas sosial patriarki. Oleh karena itu, tujuan penerapan teori ini adalah untuk membongkar anggapan patriarkis yang tersembunyi melalui gambaran atau citra perempuan dalam karya sastra. Dengan demikian, pembaca atau peneliti akan membaca teks sastra dengan kesadaran bahwa dirinya adalah perempuan yang tertindas oleh sistem sosial patriarki sehingga dia akan jeli melihat bagaimana teks sastra yang dibacanya itu menyembunyikan dan memihak pandangan patriarkis. Di samping itu, studi sastra dengan pendekatan feminis tidak terbatas hanya pada upaya membongkar anggapan-anggapan patriarki yang terkandung dalam cara penggambaran perempuan melalui teks sastra, tetapi berkembang untuk mengkaji sastra perempuan secara khusus, yakni karya sastra yang dibuat oleh kaum perempuan, yang disebut pula dengan istilah ginokritik. Di sini yang diupayakan adalah penelitian tentang kekhasan karya sastra yang dibuat kaum perempuan, baik gaya, tema, jenis, maupun struktur karya sastra kaum perempuan. Para sastrawan perempuan juga diteliti secara khusus, misalnya proses kreatifnya, biografinya, dan perkembangan profesi sastrawan perempuan. Penelitian-penelitian semacam ini kemudian diarahkan untuk membangun suatu pengetahuan tentang sejarah sastra dan sistem sastra kaum perempuan.

Teori Sastra Struktural

Teori resepsi pembaca berusaha mengkaji hubungan karya sastra dengan resepsi (penerimaan) pembaca. Dalam pandangan teori ini, makna sebuah karya sastra tidak dapat dipahami melalui teks sastra itu sendiri, melainkan hanya dapat dipahami dalam konteks pemberian makna yang dilakukan oleh pembaca. Dengan kata lain, makna karya sastra hanya dapat dipahami dengan melihat dampaknya terhadap pembaca. Karya sastra sebagai dampak yang terjadi pada pembaca inilah yang terkandung dalam pengertian konkretisasi, yaitu pemaknaan yang diberikan oleh pembaca terhadap teks sastra dengan cara melengkapi teks itu dengan pikirannya sendiri. Tentu saja pembaca tidak dapat melakukan konkretisasi sebebas yang dia kira karena sebenarnya konkretisasi yang dia lakukan tetap berada dalam batas horizon harapannya, yaitu seperangkat anggapan bersama tentang sastra yang dimiliki oleh generasi pembaca tertentu. Horizon harapan pembaca itu ditentukan oleh tiga hal, yaitu

1. kaidah-kaidah yang terkandung dalam teks-teks sastra itu sendiri,
2. pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan berbagai teks sastra, dan
3. kemampuan pembaca menghubungkan karya sastra dengan kehidupan nyata.

Butir ketiga ini ditentukan pula oleh sifat indeterminasi teks sastra, yaitu kesenjangan yang dimiliki teks sastra terhadap kehidupan real.

Teori resepsi sastra beranggapan bahwa pemahaman kita tentang sastra akan lebih kaya jika kita meletakkan karya itu dalam konteks keragaman horizon harapan yang dibentuk dan dibentuk kembali dari zaman ke zaman oleh berbagai generasi pembaca. Dengan begitu, dalam pemahaman kita terhadap suatu karya sastra terkandung dialog antara horizon harapan masa kini dan masa lalu. Jadi, ketika kita membaca suatu teks sastra, kita tidak hanya belajar tentang apa yang dikatakan teks itu, tetapi yang lebih penting kita juga belajar tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri, harapan-harapan kita, dan bagaimana pikiran kita berbeda dengan pikiran generasi lain sebelum kita. Semua ini terkandung dalam horizon harapan kita.
http://www.lutfasiluetsenja.co.cc/2010/02/teori-teori-sastra.html

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.

Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.

Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis” Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama “psikologi analitis” (en: Analitycal psychology) dan “psikologi individual” (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing.

Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:

1) suatu metoda penelitian dari pikiran;
2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan
3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi..

Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.

Dikkutip dari wikipedia.

Dalam ilmu seni rupa dan sastra ilmu psikoanalisis atau psiko analisa seringkali dikaitkan dengan aliran atau paham surealisme.

Surealisme merupakan gerakan seni yang mula-mula tumbuh di Eropa dan
kemudian meluas secara internasional. Misteri tentang ketidaksadaran yang
dihadapi para seniman seakan bertemu dengan wacana psikoanalisis yang
dikembangkan Sigmund Freud. Estetika yang dikembangkan kaum Surealis
berakar dari Dadaisme yang antiseni dan Pittura Metafisica Italia yang
mendedahkan dunia khayal di era sebelumnya
dikutip dari ( http://file.upi.edu/)

kata kunci menuju posting ini:

pengertian psikoanalisa PENGERTIAN dadaisme psikoanalisa pengertian psikosastra Teori pisikologi analisis psikoanalisis pengertian psikoanalisis psikologi analisa definisi psikoanalisis pengertian kubisme pengertian psiko sigmund freud psikoanalisis pengertian teori psikoanalisis apa itu psikoanalisa definisi psikoanalisa
http://sastradanbahasa.wordpress.com/2011/03/16/sastra-dan-studi-sastra/
http://adiyel.multiply.com/journal/item/3/SASTRA_dan_PSIKOLOGI
http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/21/analisis-frustrasi-tokoh-utama-novel-nayla-karya-djenar-maesa-ayu-sebuah-kajian-psikologis/
http://www.scribd.com/doc/30559067/Psiko-Analisis-Jung
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
http://www.kanisiusmedia.com/resensi_detail.php?idresensi=37
http://bermenschool.wordpress.com/2009/03/27/psikoanalisis-dan-sastra/

Tuesday, April 3, 2012

Reading


A garbage collector smoking a cigarette while working at the Bantar Gebang landfill in Bekasi, West Java. (Photo: Yudhi Sukma Wijaya, JG)



Direct government cash aid given to poor families is counterproductive as more than half of the money is spent on cigarettes, according to the Indonesian Consumers Foundation.

Tulus Abadi, the operational manager of the foundation, also known as the YLKI, said on Tuesday that the government should only distribute the assistance, known as BLT, to nonsmoking families.

“Not smoking should be one of the conditions for the families to receive the funds,” Tulus said.

“Otherwise, they will keep on spending their money on cigarettes,” he added.

According to the 2007 National Socioeconomic Survey (Susenas), 12 million out of 19 million poor families in rural areas who received BLT spent Rp 52,000 ($5) monthly on cigarettes.

Families eligible for the BLT program receive Rp 100,000 each month in direct cash assistance.

Tulus said that nationally, poor families in villages spent 14 percent of their total income on cigarettes, the second-highest expenditure after food, at 19 percent.

Another survey conducted by Susenas in 2008 found that in large cities across the country, poor families spent 22 percent of their income on cigarettes while 19 percent was allocated for food.

Tulus said the BLT program would not ease poverty because the money was being spent on the wrong things. “Instead of spending the aid on education and food, they [poor families] spend it on cigarettes and it does not help them at all,” he said.

Last month, Farid Anfasa Moeloek, former head of the Indonesian Doctors Association and a former health minister, said Indonesia was facing a potential “lost generation” because money was being allocated to cigarettes instead of food in households where the father was a smoker.

Research conducted by the School of Public Health at the University of Indonesia in 2007 showed that 44 percent of babies in West Nusa Tenggara and 41 percent in East Nusa Tenggara suffered from malnutrition.

The study found that many of the infants suffered from malnutrition because 71.4 percent of fathers in West Nusa Tenggara and 61.9 percent in East Nusa Tenggara were active smokers.

Tulus said Unicef data showed that of the 162,000 infants in the country who died in 2006, 32,400 deaths were due to malnutrition and were linked to having a smoker in the family.
In 2004, Indonesia joined 167 countries in signing the World Health Organization’s Framework Convention on Tobacco Control, but is one of only four nations yet to ratify the treaty.

Tuesday, March 20, 2012


Terserang Tomcat? Ini Dia Solusi yang Pas 















Selasa, 20 Maret 2012 15:25 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Serangan serangga tomcat sebenarnya tak perlu terlalu dicemaskan. Cara untuk terhindar dari infeksi toksin hewan itu pun sangat mudah. Berikut adalah tips dari Alex Siajaya, Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kota Surabaya:

Jangan ditepuk
Bila ada tomcat yang hinggap di tubuh, jangan sesekali mencoba mengusir dengan menepuknya. Pasalnya, jika itu dilakukan, tomcat akan mengeluarkan racun. 

Goyangkan tubuh
Untuk menjatuhkan tomcat, cukup menggoyangkan bagian badan hingga serangga itu terjatuh. Kemudian barulah menginjaknya hingga mati menggunakan alas kaki. Dengan begitu tomcat tidak akan mengeluarkan toksin-nya.

Bersihkan sisa tomcat
Setelah berhasil dimatikan dengan diinjak, seseorang harus langsung membersihkan noda yang ada di lantai, agar toksin yang ada tidak tersentuh. 

Luka basah jangan kena sinar matahari
Jika seseorang sudah terlanjur terkena infeksi sehingga menyebabkan luka, jangan sampai luka yang masih basah terkena sinar matahari. Hal ini dapat menyebabkan bekas hitam dari luka sulit dihilangkan. 

Bilas dengan air dan sabun
Bila telanjur kena toksin, segera membilasnya dengan air serta sabun. Baru kemudian gunakan salep anti gatal.

Salep
Untuk salep yang direkomendasikan adalah salep Acyclovir 5 persen yang bisa didapatkan di toko obat atau apotek terdekat.